SMK N 1 Babat Toman Diduga Mark Up Uang Seragam Sekolah

MUBA, JON.com- Belum selesai persoalan terkait dugaan kecerobohan yang dilakukan pihak SMK N 1 Babat Toman yang mengeluarkan 7 orang siswa/i tanpa kejelasan, dan dugaan pemotongan uang PIP siswa/i , kali ini dugaan adanya kecurangan pihak sekolah terkait penetapan harga seragam/atribut kejuruan yang disinyalir terlalu mengambil keuntungan hingga berkali lipat.

Dari informasi yang didapat media ini bahwa total keseluruhan harga seragam/atribut sekolah hanya Rp. 531.000 ,- / siswa dengan jumlah siswa 104 siswa/i.

Sementara, harga yang dilampirkan pada surat pemberitahuan No 01/komite SMK Negeri 1 Babat Toman/2022 sejumlah Rp. 1.335.000 dengan rincian Baju werfak Rp. 470.000, baju olahraga ( satu stel ) Rp. 320.000, baju muslim ( atasan saja ) Rp. 220.000, perlengkapan ( topi, dasi, logo, nama lokasi ) Rp. 150.000, sampul Rapot Rp. 75.000, Ongkos Kirim ( ongkir ) Rp. 100.000/siswa.

Menurut salah seorang wali murid yang tak ingin disebutkan namanya bahwa jika memang harga seragam yang mahal sesuai dengan kualitasnya tidak masalah, dan seharusnya tidak dikenakan ongkos kirim satu orang siswa satu ongkos kirim.

“Kualitas baju itu tidak sesuai dengan harga, kami juga tahu bahan seperti ini berapa kisaran harganya, ini terlalu mengambil untung, dan juga ada ongkos kirim, satu siswa satu ongkos kirim ini tidak masuk akal, ongkos kirim itu dihitung sekaligus saat mengirim barang”Ungkapnya bernada kesal.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK N 1 Babat Toman Drs Sentosa MSi saat dimintai keterangan via WhatsApp nya masih saja bungkam, bahkan sampai berita ini ditayangkan belum memberikan tanggapan.

Rilis: SMSI Muba

Editor: Joni Karbot