Ribuan Kades Ramaikan Peringatan Hari Desa Nasional Pertama di Subang

Subang, JON.com – Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) menggelar Peringatan Pertama Hari Desa di Lapangan Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Subang, hari ini. Untuk pertama kalinya, peringatan Hari Desa digelar, setelah keluarnya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2024, yang menetapkan tanggal 15 Januari sebagai Hari Desa.

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengatakan peringatan Hari Desa sangat penting dilakukan. Sebab, Hari Desa menjadi momentum untuk mewujudkan Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto yang akan memperkuat desa sebagai pusat perekonomian Indonesia.

“Kita yakin bahwa pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal on the track menuju kemandirian yang berkelanjutan, melalui upaya pembangunan pedesaan dan wilayah yang berdaya saing, mandiri, berimbang, berketahanan dan berkelanjutan,” kata Yandri dalam keterangan tertulis, Selasa (14/1/2025).

Selain ribuan kades, peringatan Hari Desa tingkat nasional tersebut juga akan dihadiri langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI,Dr,(H.C.)H,Zulkifli Hasan ,S.E,M.M.Letjen TNI (purn) AM Putranto, Dr,Ir.Andi Arman Sulaiman,M.P. Mentri pertanian, H, Abdul Kadir Karding s.pi,m.si, Mentri perlindungan pekerja migran, Dr.Hanif Faisol Nurofiq Mentri lingkungan hidup.

Budi Santoso Mentri perdagangan, Raffi Ahmad utusan khusus presiden bidang pemuda dan pekerja seni, H, Arif Prasetyo Adi,ST,MT,Ph,D (Hc) kepala Badan pangan Nasional Republik Indonesia, Ribka Haluk wakil menteri Dalam negeri,Agus Jabo wakil menteri sosial, Diaz Hendropriyono wakil kehutanan,Desi Ratnasari Anggota Dpr-RI, Rahmat pribadi Dirut PT, pupuk, Komjen pol.Dr. H.mohammad Fadil Imran,M.Si.kepala Badan pemeliharaan keamanan kepolisian RI, Bey,Machmudin pj.gubernur Jawa Barat,  Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto, Dia akan membuka kegiatan itu. Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria, dan beberapa menteri/kepala lembaga Kabinet Prabowo-Gibran, juga akan hadir

Mereka turut serta dalam rangkaian acara yang menampilkan beragam kesenian tradisional seperti sisingaan, kuda renggong, dan tari Jaipong.

Selain pertunjukan seni, acara puncak juga dimeriahkan dengan peluncuran berbagai program untuk mendukung pembangunan desa, seperti Festival Bangun Desa Bangun Indonesia dan gerakan ketahanan pangan.

Dengan ditetapkannya Hari Desa Nasional, pemerintah berharap dapat meningkatkan perhatian terhadap pembangunan desa dan menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan budaya.

Pada acara puncak juga akan dilakukan launching Festival Bangun Desa Bangun Indonesia, launching buku panduan lomba, launching buku panduan pemuda-pemudi pelopor desa, serta gerakan ketahanan pangan di desa dengan penanaman padi dan jagung.

Kehadiran beragam acara tersebut dalam rangka menjaga nilai dan budaya yang ada di desa, sehingga menjadi daya tarik dan pusat ekonomi baru.

Penetapan Hari Desa bertujuan untuk mengingatkan seluruh elemen bangsa, bahwa desa merupakan unsur pemerintahan terdepan dan terdekat dengan masyarakat dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hari Desa juga menjadi momentum untuk membangun pemahaman dan kepedulian masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan agar menjadikan desa sebagai subjek pembangunan, pusat pertumbuhan, dan kebudayaan daerah, serta desa sebagai titik sentral pembangunan.

Hal ini sejalan dengan Asta Cita ke-6, yaitu ‘Membangun dari Desa dan dari Bawah untuk Pemerataan Ekonomi dan Pemberantasan Kemiskinan’.