MUBA, JON.com- PPMM (Persatuan Penyulingan Minyak Muba) yang berasal dari kecamatan Babat toman, Lawang Wetan, Sanga Desa, Plakat Tinggi, Batanghari Leko, Keluang, Sungai Lilin dan Bayung Lencir sebagai koordinator aksi adalah Redi Gustaro SH, koordinator lapangan saudar Sibairin dan Alfin melakukan aksi damai yang digelar di halaman Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Rabu (26/07/2023)
Kapolres Muba AKBP Imam Safii SIK M.Si turun langsung menemui para pengunjukrasa yang melakukan aksinya, demi memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya.
Demikian pula personil polisi lainnya yang melaksanakan tugas pengamanan pada kegiatan tersebut melayani dengan humanis, bahkan sebagian anggota Polri membagikan minuman kepada para pengunjukrasa, sehingga tampak keakraban dan saling menghargai antara satu dengan lainnya.
Warga masyarakat yang hari ini melakukan aksi unjuk rasa adalah warga masyarakat yang mengatasnamakan PPMM dengan jumlah lebih kurang 1400 orang.
Adapun yang menjadi tuntutan dari pada aksi demo tersebut adalah minta perlindungan serta bimbingan teknis dari pada usaha penyulingan minyak yang sudah dilakukan secara turun temurun di Muba ini, karena usaha ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, untuk makan dan biaya anak sekolah.
Titik kumpul massa di stadion Serasan Sekate, dilanjutkan longmarch / berjalan kaki ke kantor pemkab Muba, dan setelah dilakukan negoisasi, 10 orang perwakilan massa melakukan pembicaraan dengan Bupati dan Forkompimda diruang Serasan Sekate kantor pemkab Muba, dimana sebelumnya Kapolres Muba telah menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas dalam melakukan aksinya.
Berkaitan dengan aksi dari para penyuling minyak Muba tersebut, Bupati Muba Drs. H. Apriyadi Msi menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Muba sudah beberapa kali melakukan koordinasi dengan kementrian ESDM untuk membantu masyarakat , namun selalu berbenturan dengan aturan-aturan yang mengatur, bahkan telah melakukan tata kelola sumur minyak secara bertahap.
Sementara Kapolres Muba menyampaikan bahwa terimakasih atas pelaksanaan aksi yang aman dan tenang, berkaitan dengan melegalkan aktivitas minyak ilegal banyak pertimbangan dan melibatkan pihak-pihak berkompeten, yaitu pemerintah pusat atau kementerian ESDM, karena dampak dari aktivitas minyak ilegal ini dapat memunculkan issu nasional yaitu rusaknya akan lingkungan hidup, jadi permasalahan ini tidak bisa selesai oleh pemerintah kabupaten maupun polres muba saja, karena menyangkut kebijakan-kebijakan dan aturan-aturan negara. Tegasnya.
Kegiatan selesai pukul 13.00 WIB, massa aksi kembali kerumah masing-masing dengan tertib