Ancam Keselamatan dan Ganggu Aktivitas, Warga Desak Bupati PALI Selesaikan Polemik Jalan Servo

Pali, JON.com- Meski telah memiliki jalan khusus, namun pengangkutan batubara di jalan Servo Lintas Raya masih kerap mengganggu aktivitas warga di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Pasalnya, beberapa titik di jalan khusus batubara tersebut masih melintasi jalan umum.

Seperti di KM 48 Jalan Servo, tepatnya di titik pertemuan jalan Tanah Abang-Sinar Dewa. Kemudian, Simpang Kampai Desa Benuang dan simpang empat Bumi Ayu-Suka Manis. Sejumlah warga mendesak agar pemerintah dapat meninjau ulang jalan kabupaten yang digunakan dalam aktivitas pengangkutan batubara tersebut.

“Seharusnya Servo Lintas Raya sebagai pemilik jalan dapat membangun fly over agar tidak menghambat dan mengganggu aktivitas warga,” kata Juni, salah seorang warga Tanah Abang saat dibincangi wartawan.

Dia mengatakan, pembangunan fly over dibutuhkan karena kerap terjadi kemacetan kendaraan yang melintasi persimpangan tersebut. “Kita yang melintas juga was-was. Karena yang lewat situ kendaraan besar semua. Jangan sampai ada korban jiwa, baru nantinya mau bangun Fly Over,” katanya.

Sebab sudah berulang kali di lokasi tersebut terjadi kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa. Utamanya, warga yang menjadi korban. Sehingga hal ini menurut Juni butuh perhatian serius dari pemerintah setempat. “Kami minta Bupati memperhatikan ini,” pintanya.

Senada diungkapkan warga lainnya, Yoga. Menurutnya, sering kali warga pengguna jalan harus distop pekerja penjaga jalan perusahaan tersebut dan disuruh mengalah menunggu armada pengangkut batu bara melintas. “Sementara jalan tersebut merupakan jalan umum yang seharusnya masyarakatlah yang didahulukan,” bebernya.

Dia meminta, Pemkab PALI khususnya Bupati PALI, Heri Amalindo dapat segera mendesak perusahaan untuk segera merealisasikan pembangunan fly over di titik perlintasan menuju jalan umum.

“Harus segera dibangun Fly Over. Sehingga, baik aktivitas warga maupun angkutan batubara bisa sama-sama jalan. Tidak ada yang terhambat,” pungkasnya.

Rilis : SMSI

Editor: Joni Karbot